Peringatan: Ketahuilah, di akhirat nanti, kita akan disoalkan – apa yang telah kamu lakukan ? (bukan) apakah telah berhasil apa yang kamu lakukan?
Allahua’lam.
Pandangan Qaradawi tentang boikot Israel
Soalan: Apakah kita dibenarkan membeli barangan dari sumber Israel, sedangkan wang yang kita guna dalam jual-beli itu akan digunakan untuk membantu “jentera peperangan” Yahudi?
Jawapan oleh Sheikh Yusuf Al-Qaradawi:
Membebaskan tanah milik Islam daripada mereka yang menakluk atau menyerangnya adalah merupakan satu Jihad. Jihad ini merupakan suatu yang wajib dan mulia; pertamanya ke atas warga negara berkenaan. Sekiranya warga negara tersebut tidak mampu untuk melawan, maka Muslim dari negara jiran wajib membantu. Sekiranya ini masih tidak mampu juga untuk melawan, maka semua Muslim di dunia ini mesti membantu. Baca selanjutnya…
- Kenapa perlu boikot Israel & Sekutunya?
- Syarikat perniagaan yang perlu diboikot.
- Jenama perniagaan yang perlu diboikot.
- Penerima anugerah jubli Israel.
Bagi masyarakat Islam, tokoh-tokoh Ulama terkenal dari berbagai latar-belakang menyokong usaha ini dan memberi fatwa yang jelas terhadap tindakan boikot ini. Antaranya, Sheikh Yusuf al Qaradawi berkata:
Setiap riyal, dirham… yang digunakan untuk membeli produk mereka akan akhirnya menjadi peluru-peluru yang digunakan untuk menembak saudara-saudara dan anak-anak di Palestin. Oleh itu, adalah menjadi kewajiban untuk tidak sekali-kali membantu (musuh Islam) dengan membeli produk mereka. Membeli produk mereka adalah menyokong tirani, penjajahan dan kekejaman.
BOYCOTT – Frequent Asked Questions
…
6. These companies operate in Muslim countries providing Muslims with Jobs - isn't boycotting them going to harm ourselves?
It is true that most of the companies on the list have operations in Muslim countries and employ Muslims who would loose their jobs if the companies collapsed or pulled out. But we have to look at this as a opportunity, not a loss.
Take the example of Coca-Cola in the middle east, the boycott has hit them so hard that their sales are down 60%. This has created an opportunity for a Muslim alternative, ZamZam Cola of Iran, which is owned by the religious charity the Foundation of the Dispossessed, to take Coca-Colas share of the market. Zam Zam Cola is struggling to keep up with demand – it exceeded all expectations by selling four million cans in its first week. It is now planning to expand by build factories in the gulf states, helping provide local employment. And for the first time even European countries like Denmark, are importing ZamZam Cola.
Similar success stories can be told of Sainsburys closer in Egypt in April 2001, which resulted in a blossoming of local stores which would not have otherwise survived in an unfair market monopolised by a foreign giant.
Also lets not forget that the reason why the multinationals have set up in Muslim countries is not out of benevolence for us, but rather exploitation. Take the example of Delta Galil – the Israeli textile giant whos cloths are sold under the labels GAP, Banana Republic, Calvin Klein, BOSS, M&S and DKNY among others. The Israeli company has factories in Jordan and Egypt in addition to Palestine. Their treatment of workers is such that Sweatshop Watch has denounced Delta-Galils exploitation of Arab labour, calling it a “Sweatshop Czar”. Is it really a loss to us to see such companies go?
….
Produk yang Haram dibeli:
[…] https://chromosome.wordpress.com/2010/03/10/fatwa-wajib-boikot-barang-israel-amerika/ […]